Makassar, 3 September 2025. Komite Rakyat Sulawesi Selatan menyampaikan duka cita mendalam atas  meninggalnya empat orang dan beberapa orang lainnya yang mengalami luka-luka atas peristiwa yang terjadi di Gedung DPRD Kota Makassar dan DPRD Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 29

Bone, 20 Agustus 2025. Protes yang berlangsung selama 1 minggu menuai gelombang respon yang masif dari berbagai kalangan. Siang hari, 19 Agustus, ratusan demonstran Mahasiswa dan Warga berkumpul di depan Kantor Bupati Bone, mendesak agar kebijakan kenaikan PBB sebanyak 300%

Makassar, 13 Agustus 2025. Warga Kabupaten Bone, AN selaku pemilik Toko Tani resmi melaporkan (12/8) dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Anggota Polda Sulsel. Kejadian ini berlangsung pada 23 April 2025, sore hari sekitar pukul 14.00 wita di Jl. Jend

Makassar, 13 Agustus 2025. Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja lakukan Pemecatan terhadap tiga orang tenaga pengajar buntut dari protes 31 orang Civitas Akademika terhadap perbuatan yang dilakukan oleh Rektor IAKN Toraja, Dr. Agustinus yang terbukti telah melakukan tindakan

Makassar, 8 Agustus 2025. Gejolak protes terkait transparansi Pemerintahan Desa Lampuara yang berujung pada kriminalisasi menemukan babak baru. Terhitung sejak 30 April 2025 warga mengajukan sengketa informasi yang diterima di Komisi Informasi Publik Sulsel, sebagai proses menuntut transparansi. Pada tanggal

Makassar, 07 Agustus 2025. Puluhan Warga Kecamatan Tamalanrea yang terdiri dari warga Tamalalang dan Mula Baru, serta warga perumahan Akasia dan Alamanda yang tergabung dalam GERAM PLTSa (Gerakan Rakyat Menolak Lokasi Pembangunan PLTSa) melakukan aksi protes di gedung DPRD Kota

Skip to content