Keganjilan terjadi, pada 29 Agustus 2025, tidak ada satupun personel keamanan yang ditemukan melakukan pengamanan terhadap massa aksi. Pasca terjadi tindakan pembakaran, polisi dengan modal cctv serta rekaman video-video yang beredar secara brutal menangkap para korban yang dinilai muncul dalam video tersebut.
Hal yang penting untuk disorot adalah, penggunaan tindakan kekerasan serta praktik penyiksaan yang dilakukan oleh Aparat Kepolisian dalam menemukan fakta.