Categories
Berita Media

Jatuhnya korban jiwa di demo BBM disayangkan

Jatuhnya korban meninggal dunia dalam aksi unjuk rasa menolak kenaikan bahan bakar minyak di depan sebuah kampus di kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (27/11) disayangkan oleh LBH Makassar.

Kepolisian Republik Indonesia membantah terlibat dalam insiden tersebut, namun pegiat hukum meminta agar dilakukan penyelidikan untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi.

“Yang meninggal itu adalah preman, biasanya bertindak sebagai ‘pak ogah’ yang ngatur lalu lintas. Otopsi menunjukkan ada luka di kepala dan di badannya akibat yang bersangkutan bersama demo mahasiswa ketika dibubarkan Polda Sulawesi Selatan dan Polwiltabes Makassar,” kata juru bicara Polri Irjen Ronny Sompie, kepada BBC Indonesia.

“Ia terjatuh dan terlindas masa yang lain, bukan karena terlindas mobil rantis (kendaraan taktis) polisi.”

Korban yang meninggal dunia bernama Ari berusia 17 tahun.

Namun Koordinator Lembaga Bantuan Hukum Makassar, Abdul Azis, menegaskan bahwa seharusnya aksi unjuk rasa tidak perlu sampai menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Ia menambahkan bantahan polisi atas keterlibatan dalam peristiwa itu berlebihan.

“Saya kira itu bantahan yang berlebihan karena beberapa kejadian di Makasar sejak aksi unjuk rasa diduga ada skenario yang mencoba membenturkan warga dengan mahasiswa, itu sudah modus standar di Makassar,” kata Abdul Azis.

“Kita sangat menyayangkan dan mendesak aparat kepolisian, untuk mengusut aparatnya yang diduga terlibat,” tambahnya.

LBH berharap pihak keamanan kelak mengedepankan tindakan persuasif agar tidak ada lagi korban jiwa, terutama dari kalangan warga.

Sumber berita: bbc.co.uk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *