TEMPO.CO, Makassar – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar menolak Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso dijadikan salah satu calon Kepala kepolisian RI menggantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan yang kemungkinan batal dilantik. “Kami tegas menolak Budi Waseso. Toh, masih banyak perwira tinggi lain yang lebih baik,” kata Wakil Ketua LBH Makassar Zulkifli Hasanuddin kepada Tempo, Senin, 9 Februari.
Menurut Zulkifli, penunjukan Budi Waseso sebagai calon Kapolri, apalagi dilantik memimpin Korps Bhayangkara, dikhawatirkan kian memperuncing perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri. Penolakan LBH Makassar, ujar Zulkifli, berdasarkan latar belakang Budi Waseso yang diketahui sebagai orang dekat Budi Gunawan.
Zulkifli menegaskan bahwa kriminalisasi terhadap pimpinan KPK justru terjadi saat Budi Waseso memimpin Bareskrim Mabes Polri, yang dimulai dengan menjadikan Bambang Widjojanto sebagai tersangka kasus keterangan palsu terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kota Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi pada 2010.
“Selain karena diduga bagian atas masalah yang sekarang dihadapi pimpinan KPK, Budi Waseso juga belum pernah memimpin Polda tipe A,” kata Ketua LBH Makassar Abdul Azis. Polda tipe A adalah kepolisian daerah yang biasanya dipimpin seorang perwira tinggi bintang dua berpangkat inspektur jenderal polisi, seperti Polda Sumatera Utara dan Polda Jawa Barat.
Zulkifli lebih condong mendukung Komisaris Jenderal Suhardi Alius, yang kini menjabat Sekretaris Utama Lemhanas. Suhardi dinilai bisa meredam konflik KPK vs Polri. Karena itu, Zulkifli mengharapkan Presiden Jokowi bersikap bijak dalam memilih calon Kapolri. “Harus memperhatikan aspirasi masyarakat, bukan semata keinginan partai,” ujarnya.
Namun, dari nama-nama calon yang akan diajukan oleh Kompolnas kepada Presiden Jokowi, nama Suhardi Alius kabarnya sudah dicoret. Tinggal empat nama yang disebut sebagai kandidat, yakni Komisaris Jenderal Badrodin Haiti (Wakil Kepala Polri), Komisaris Jenderal Dwi Priatno (Inspektorat Pengawasan Umum Polri), Komisaris Jenderal Putut Eko Bayuseno (Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri), dan Komisaris Jenderal Budi Waseso (Kabareskrim Polri).
Namun Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan yang juga Ketua Kompolnas, Tedjo Edhy Purdijatno, menyebut nama Suhardi Alius tidak dicoret dari daftar calon Kapolri.
[Tri Yari Kurniawan]
Sumber berita: tempo.co