Categories
Berita Media

19 Elemen di Makassar Nyatakan Mosi Tidak Percaya Komnas HAM

demoperingatanham

KBRN, Makassar : Hari HAM sedunia diperingati 19 organisasi kemasyarakat dan Mahasiswa di Makassar,Selasa (10/12/2013) di bawah Jalan Layang perempatan Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Andi Pangeran Pettarani dan Jalan Tol Reformasi Makassar.

Ke 19 elemen mayarakat terdiri dari LBH Makassar, KPO PRP, FMD, KSN, GIPA, Komunitas SEHATI, FOSIS UMI, Ahlul Bait Indonesia, FPPI, SMI, PMII UMI, Jemaah Ahmadiyah Indonesia, AGRA Sulsel, FMN, Pembebasan, GMPA, YLBHM dan KSPI yang tergabung dalam “Solidaritas Rakyat Untuk Hak Asasi Manusia (Sorak HAM)”.

Aksi Solidaritas elemen organisasi tersebut, dipimpin Ali dan Haidir dari LBH Makasar, membentangkan spanduk di jembatan layang yang berisi; Hentikan kekerasan Negara dan kembalikan hak–hak rakyat, mosi tidak percaya terhadap Konas HAM, tuntaskan kasus–kasus penembakan warga sipil, hentikan perampasan tanah rakyat, hentikan penberangusan serikat buruh (Union Busting) Politik Upah, Outsourching, hentikan komersialisasi pendidikan dan kekerasan akademik.

Selain itu, tegakkan hak atas kebebasan beragama dan kepercayaan, tegakkan hak atas lingkngan hidup yang bersih dan sehat, berikan perlindingan terhadap perempuan dan anak dari kekerasan seksual, berikan perIindungan terhadap kelompok minoritas dan marginal, tindak tegas ormas anti demokrasi dan keberagaman dan tuntaskan kasus pelanggaran HAM masa lalu.

Menurut Ali, kekerasan yang bernuansa pelanggaran HAM baik dalam Hak Ekosob maupun Hak Sipol semakin menunjukkan kecenderungan yang meningkat dari tahun ke tahun. Dalam bulan terakhir ini saja terjadi 2 kasus kekerasan di Sulawesi Selatan terhadap warga sipil atau petani berupa penembakan yang dilakukan oleh aparat keamanan.

Kasus penembakan petani yang menewaskan Marzuki di Kabupaten Bulukumba berakar pada konflik lama yaitu sengketa lahan antara petani dengan perusahaan London Sumatera. Penembakan terhadap petani yang mengakibatkan tiga luka tembak di bagian paha Yunus, terjadi di Lokasi PT.Perkebunan Negara XIV (PT.PN XIV) di Kabupaten Takalar yang berakar dari sengketa lahan antara petani dengan PT.PN XIV. (Sarifuddin/WDA)

Reporter: Sarifuddin
Sumber : rri.co.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *