Pernyataan Bersama
SOLIDARITAS MASYARAKAT SIPIL UNTUK DEMOKRASI
Terkait Aksi Penyerangan dan Pengrusakan Gedung YLBHI/LBH Jakarta
YLBHI-LBH adalah ruang semua untuk bertemu, menyampaikan pendapat, berdiskusi, dan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan nilai-nilai Hak Asasi Manusia, Demokrasi, dan Rule Of Law. Seluruh korban hak asasi manusia datang dan mendapatkan bantuan hukum. YLBHI-LBH sebagai rumah bagi masyarakat miskin buta hukum dan tertindas, menerima semua kelompok untuk mengadu dan meminta bantuan hukum. Sesuai semangat YLBHI-LBH, prinsip negara hukum dan kode etik profesi dan bantuan hukum, semua didampingi tanpa pandang bulu, tidak memandang suku, agama, ras, keyakinan politik, golongan, profesi (baik buruh, petani, dan nelayan) dan/atau perbedaan lainnya. YLBHI-LBH juga mendampingi sejumlah korban-korban pelanggaran HAM masa lalu. Selain itu YLBHI-LBH juga tercatat dalam memperjuangkan hak kaum perempuan muslimah untuk berhijab, mendampingi korban-korban peristiwa Tanjung Priok, Talang Sari dan banyak mendampingi pesantren atau lembaga-lembaga keagamaan lainnya.
Minggu malam, 17 September 2017, sekitar pukul 21.00 hingga Senin 18 September dini hari ratusan massa mengepung gedung YLBHI, meneriakkan ancaman mengerikan, melakukan stigma dan tuduhan-tuduhan sebagai pendukung PKI yang sama sekali tidak berdasar, serta mencoba masuk, melempar dengan batu dan melakukan provokasi-provokasi, serta mencoba membuat kerusuhan.
Aksi anti demokrasi tersebut, didahului dengan hoax atau berita-berita bohong yang disiarkan sebelumnya, propaganda tuduhan yang telah diviralkan, instruksi-instruksi untuk menyerang YLBHI-LBH dilakukan secara sistematis dan meluas. Di antaranya bahwa kegiatan yang berlangsung di gedung YLBHI/LBH Jakarta adalah kegiatan terkait PKI, dan di dalamnya menyanyikan lagu genjer-genjer dan lain-lain, padahal semua tudingan tersebut sama sekali tidak benar dan tidak mendasar. Akibat aksi tersebut kaca gedung pecah dan rusak, sekitar 20 orang terluka akibat lemparan batu.
Padahal YLBHI dan LBH Jakarta telah berulang kali menjelaskan bahwa tidak ada acara terkait PKI. Aparat kepolisian mulai dari Kapolsek Menteng, Kapolres Jakarta Pusat, Kabaintelkam Mabes POLRI juga Kapolda Metro Jaya telah melakukan klarifikasi langsung, melihat semua bahan, mengawasi terus menerus dan mengakui serta menjelaskan kepada massa bahwa tidak ada acara yang berkaitan sama sekali dengan PKI atau Komunisme. Tetapi massa tidak mau mendengar bahkan melawan aparat.
Peritiwa ini sangat patut disesalkan karena mempertontonkan sikap intoleransi dan menggunakan cara-cara kekerasan serta beberapa pihak menyebarkan informasi palsu (hoax) guna mempropaganda dan menyesatkan masyarakat agar tergerak melakukan aksi kekerasan dan intoleran.
Untuk itu, Berbagai elemen masyarakat Sulawesi Selatan yang tergabung dalam Solidaritas Rakyat Sulsel Untuk Demokrasi, dengan ini menyatakan sikap:
-
Meminta kepada Presiden Joko WIdodo untuk segera turun tangan dalam rangka:
Memastikan pemerintahanya untuk benar-benar menjalankan mandate kosntitusi untuk memenuhi dan melindungi hak azasi Warga Negara, khususnya hak atas rasa aman, berkumpul dan menyampaikan pendapat.
Konsisten menjalankan agenda nawacita terkait penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu, termasuk pemenuhan hak atas keadilan bagi Korban tragedi 1965;
-
Mendesak kepada Kapolri untuk:
Melakukan evaluasi Internal guna memastikan jajarannya untuk selalu bersikap menghormati dan melindungi warga Negara yang menjalankan hak konstitusionalnya untuk berkumpul dan menyampaikan pendapat/ berekspresi yang telah sesuai dengan peraturan-perundang-undangan;
Mengintruksikan kepada jajarannya untuk senantiasa bersikap tegas kepada pihak-pihak yang bersikap intoleran dan menggunakan cara-cara kekerasan untuk menghalang-halangi atau membubarkan warga Negara yang melaksanakan haknya untuk berkumpul dan menyampaikan pendapatnya yang telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
Mengintruksikan kepada jajarannya untuk segera menghusut secara tuntas para pihak yang menjadi dalang dan penyebar hoaks yang telah memicu masyarakat melakukan tindakan intoleran dan aksi kekerasan di gedung YLBHI/ LBH Jakarta tersebut.
-
Menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu dan kabar bohong yang dapat memicu terjadinya kerusuhan dan memecah belah solidaritas sesame anak bangsa;
-
Kami segenap masyarakat sipil di Sulawesi Selatan akan tetap mendukung dan akan tetap menjadi bagian dari segala aktivitas organisasi YLBHI/ LBH guna mendorong penegakan Hukum yang sesuai dengan prinsip-prinsip HAM dan Negara Demokrasi serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Makassar, 19 September 2017
SOLIDARITAS MASYARAKAT SIPIL UNTUK DEMOKRASI
Organisasi Masyarakat Sipil:
- LBH Makassar
- LBH Pers Makaassar
- PPMAN region Sulawesi
- Solidaritas Perempuan Anging Mammiri
- SAFEnet Kota Makassar
- Komunitas Sehati Makassar
- Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar (YLBHM)
- FIK ORNOP SULSEL
- KontraS Sulawesi
- AJI Makassar
- Anti Corruption Comite (ACC) Sulawesi
- PBHI Sulsel
- Gusdurian Makassar
- PEMBEBASAN Makassar
- KPI Sulsel
- AMAN Sulsel
- WALHI Sulsel
- Gusdurian Makassar
- KPRM
- LBH APIK Makassar
- Perak institute
- Asosiasi Pedagang Kaki Lima (ASPEK5)
- Serikat Juru Parkir Makassar (SJPM)
- ICJ
- GIPA
- PPR
- PMII RAYON FAI UMI
- FOSIS UMI
- SOMBARA
- Forum Mahasiswa Toraja (FORMAT)
- HWDI Sulsel
- Forlog Antarkita Sulsel
- Persatuan Rakyat Kassi-Kassi
- Kerukunan Waria & Bissu Provinsi Sulsel (KWRSS)
- Serikat Petani Bonto Bajeng
- UKPM UNHAS
- FIK KSM
- FORMASI NEGARA
- Solidaritas Petani Polongbangkeng Takalar
- Aliansi Bara Baraya Bersatu
- Komunitas Marginal (KOMUNAL)
- Oase Intim
- Dewi Keadlilan
- Marginal Community (MALCOM)
- PEMILAR
- PETISI SULSEL
- Balatta
- YPKDS
- SPHP Makassar
- LBH KAHMI Makassar
- GSBN
- SPBI
Alumni LBH Makassar:
- Andi Rudiyanto Assapa, SH., L.LM.
- Dr. Nasiruddin Pasigai, SH, MH.
- Mappinawang, SH, MH.
- Harapan Kanna, SH, M.Kn.
- M. Hasbi Abdullah, SH
- Adnan Buyung Azis, SH. MH
- Rosmiati Zain, S.H.
- Hamkah Hamzah, SH, MH.
- Husaimah Husain, SH
- Abdul Muttalib, SH.
- Abdul Azis, SH.
- Anwar Ilyas, SH.
- Zulkifli Hasanuddin, SH.
- Sofyan Sinte, SH, MH.
- Murliyanto, SH, MH.
- Sri Wahyuningsih, SH, MH.
- Warida Syafie, SH.
- Abdul KAdir Wokanubun, SH.
- Irham Amin, SH
- Fajriani Langgeng, SH.
- Muh. Nursal, SH.
- Farid Wajdi, SH
- Awaluddin Yasir, SH, MH.
Individu :
- Prof. Halilintar Latief
- Dr. Irwan Muin, SH, M.Kn.
- Lusia Pallungan, S.H.
- Alita Karen
- Hijrah Lahaling/ijho’
- Jusmiati lestari
- Ira hadade
- Nina Basira
- Sunem Fery
- Sri Endang
- Husnah Husain, SH
- Rosniaty Aziz
Comments
No comment yet.