Kepolisian Harus Bertanggung Jawab Atas Meninggalnya Warga Sipil Dalam Aksi Anti Kenaikan BBM

 Sepanjang tahun 2014, kekerasan aparat kepolisian terhadap masyarakat di kota Makassar terjadi dalam eskalasi massif dan beberapa hari terakhir ini kekerasan aparat terjadi terhadap mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya menolak kenaikan harga BBM dan jurnalis yang sedang melaksanakan tugasnya untuk meliput aksi mahasiswa tersebut. Tercatat pada bulan November, setidaknya kekerasan aparat dilakukan terhadap semua aksi mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM baik aksi mahasiswa di UNM, Unhas, Unismuh, UIN Alauddin Makassar, dan terakhir di UMI yang mengakibatkan 1 (satu) warga sipil, Muhammad Arif (17) Pada bagian lain, ketika terjadi bentrokan di lapangan antara aparat kepolisian dengan mahasiswa dan warga, Pihak Kepolisan segera memainkan wacana dan opini yang seolah-olah melegitimasi tindakan kekerasan tersebut. Melalui Humas Polda Sulselbar, Endi Sutendi, sejumlah argumentasi dibangun guna membenarkan atau setidaknya berusaha menepis tudingan miring terhadap aksi anggoatanya di lapangan.

Siaran-Pers-alm-Arif

Download PDF

Bagikan

Rilis Pers Lainnya

WhatsApp Image 2025-02-07 at 12.00
Ditemukan Bukti Pemalsuan Keterangan, Warga Bara-Baraya Resmi Melaporkan Dugaan Tindak Pidana Pemalsuan oleh Nurdin Dg. Nombong dkk
WhatsApp Image 2025-01-22 at 17.54
Tuntut Transparansi Dana, Pemerintah Desa Justru Mengkriminalisasi Warga Lampuara
web
Bencana Longsor Kembali Terjadi, Pemkab Luwu dan PT. Masmindo Dwi Area Abai Patuhi Aturan Larangan Aktivitas Penambangan di Wilayah Rawan Bencana
Skip to content