Rilis Pers

Aksi Upacara Peringati Hari Pahlawan; Tolak Penggusuran Atas Dalih Pengamanan Aset

Amanat Inspektur Upacara
MERDEKA…, MERDEKA…, MERDEKA…!!!

YTH :

  1. BAPAK2, IBU2, WARGA VETERAN, PEJUANG DAN PENDIRI NEGARA RI YANG SAYA HORMATI DAN BANGGAKAN
  2. ANAK2 KU KELUARGA VETERAN, PEJUANG DAN PENDIRI NEGARA YANG SAYA CINTAI DAN BANGGAKAN

ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH,
DAN SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA..,

Pertama2 marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat, serta hidayahnya sehingga kita dapat berkumpul memperingati Hari Pahlawan Indonesia yang diberi thema “Melawan Tirani dan Melawan Lupa“.

Sebelum melanjutkan amanat ini, izinkan saya mewakili para Veteran Pejuang, para Pendiri Negara, Purnawirawan/ Warakawuri dan Putra/i-nya menyampaikan Selamat datang kepada Bapak Pangdam VII/Wrb yang baru (Mayjen TNI Agus Surya Bakti) di Kota Anging Mammiri, dan selamat jalan kepada Mayjen TNI Bachtiar.

Kehadiran kita disini adalah memperingati Peristiwa Sejarah, mengenang kembali tindakan heroik, yang terjadi di tahun 1945 (70 tahun silam), yang kita kenal sebagai Hari Pahlawan 10 November 1945 dimana perlawanan rakyat Indonesia paska kemerdekaan tidak mau mematuhi permintaan Inggris untuk menyerahkan senjata yang dikuasai oleh rakyat. Bahkan sebaliknya Rakyat berani mengangkat senjata dan melawan penjajah dengan semboyan lebih kita hancur daripada tidak merdeka, semboyan kita adalah “TETAP MERDEKA ATAU MATI

Hadirin, Peserta Upacara yang senasib dan sepenanggungan..!

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa Pahlawan“. Semboyan ini tidak asing ditelinga kita yang sering disampaikan pemimpin Bangsa ini pada setiap memperingati Hari Pahlawan. Pertanyaannya, apakah betul demikian…? Mari kita simak apa yang terjadi sejak Indonesia merdeka.

Sebagai mantan pejuang dan pendiri negara yang masih hidup saat ini, meskipun dengan usia yang sepuh, kita masih terlibat aktif dalam membangun NKRI bersama dengan Generasi penerus Bangsa ini. Hal ini sejalan dengan semboyan FKPRN “OLD SOLDIER NEVER DIES

Oleh sebab itu, tindakan penggusuran sebagai dalih Pengamanan Aset Negara merupakan bentuk pelanggaran hukum, yang sebenarnya merupakan bentuk pencabutan Hak Asasi Manusia tanpa dasar hukum oleh aparat Negara, dan penertiban jelas adalah tindakan barbarian yang merupakan musuh para pendiri Negara RI.

Ketiga, Pemerintah dalam melaksanakan penggusuran dengan dalih, pengamanan aset berlaku tidak adil terhadap Veteran Pejuang, pendiri Negara, purnawirawan, wakawuri, pensiunan PNS, janda PNS Dephan, dan putera-puterinya. Terbukti dengan kasat mata, kita dapat menyaksikan para pensiunan PNS Kementerian diluar Kementerian Pertahanan atau Lembaga Negara lain sudah dapat memiliki rumah Negara atas nama pribadi. Namun, kita yang sudah pensiunan, veteran pejuang, pendiri negara, purnawirawan, yang pernah bertaruh nyawa di medan perang, tidak diberikan kesempatan memiliki rumah negara atas nama pribadi sejak tahun 1955.

Perlakuan berbeda terhadap veteran pejuang, pendiri negara, purnawirawan, wakawuri, pensiuan PNS, janda PNS Dephan, dan putera-puterinya yang telah berlangsung selama 65 tahun ini, jelas merupakan ketidakadilan dan diskriminasi. Karenanya kita wajib menolak dan meluruskan kekeliruan ini karena tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diamanatkan oleh para pahlawan sebagaimana yang dirumuskan di dalam Pancasila dan UUD-45.

Untuk itu pada saat ini, kami seluruh peserta upacara ini, meminta kepada pemerintah agar tidak membuat perlakuan diskriminasi terhadap veteran/purnawirawaran/wakawuri/putra/putri pejuang.

Demikian Amanat ini saya bacakan dalam memperingati Hari Pahlawan tahun ini, dan akan kita lanjutkan dengan membubuhkan tandatangan diatas kain kanfas sebagai ungkapan penolakan kita terhadap ketidakadilan kepada veteran pejuang, pendiri negara, purnawirawan, wakawuri, pensiunan PNS, janda PNS Dephan, dan putera-puterinya. Semboyan kita “SIRI’ NA PACCE” adalah harga mati.

Makassar, 10 November 2015

Tertanda Pembina Upacara

 

Baca selanjutnya : Liputa Kegiatan Upacara Peringatan Hari Pahlawan; Ratusan Purnawirawan bersama keluarga, aksi menolak Penggusuran

Bagikan

Rilis Pers Lainnya

WhatsApp Image 2024-09-11 at 19.07
RDP Konflik Polongbangkeng Takalar Vs PTPN Ungkap Fakta Perampasan dan Habisnya HGU Perusahaan
penggusuran tenant
Kontrak Belum Berakhir, UNHAS Mengusir Para Pedagang Secara Sepihak
Aksi takalar 2
Tolak Perpanjangan HGU PTPN XIV: Petani Polongbangkeng Duduki Kantor Bupati Takalar
Skip to content