
“Untuk apa kami angkat senjata dan gagah berjuang untuk Merah-Putih, jika seandainya kami tahu bahwa istri dan anak – anak kami dilupakan oleh Negara dan digusur oleh Instansi yang dulu kami sangat banggakan” ujar salah satu Purnawirawan.
Ratusan Purnawirawan beserta keluarganya yang didampingi LBH Makassr menggelar aksi di depan Monumen Mandala. Aksi tersebut dilakukan dalam rangka peringatan Hari Pahlawan.
Aksi dilakukan dalam bentuk upacara simbolik dirangkaikan orasi – orasi politik dan penandatanganan petisi penolakan rencana eksekusi dan penggusuran oleh KODAM 7 Wirabuana. Selama ini para Purnawirawan maupun keluarganya yang tinggal di rumah kerap mendapat teror dan intimidasi dari TNI karena rumah yang mereka tinggali diklaim merupakan rumah dinas milik Kodam. Beberapa diantara mereka telah meninggalkan rumahnya karena tidak tahan dengan ancaman. Dan bagi mereka yang tidak punya tempat lain untuk berteduh terpaksa memilih bertahan dengan segala konsekuensi.
Upacara simbolik ini dimaksudkan sebagai momentum kampanye menolak penggusuran dan mengingatkan kembali Pemerintah Jokowi-JK agar mengingat jasa mereka sebagai mantan pejuang kemerdekaan. Secara simbolik, Aksi dilakukan layaknya upacara kenegaraan. Namun yang membedakan adalah muatan pada setiap sambutan sebagai agitasi untuk melawan penggusuran dan beberapa acara tambahan seperti, Puisi, orasi politik, penandatanganan petisi penolakan penggusuran dan ditutup dengan pernyataan sikap bersama.
Comments
No comment yet.