Napak Tilas alm. Adnan Buyung Nasution dan Perjuangan LBH
“Merawat semangat Perjuangan Bang Buyung”

Untuk mengenang 10 hari wafatnya tokoh pendiri YLBHI-LBH, Adnan Buyung Nasution (ABN), atau biasa disapa Bang Buyung, LBH Makassar melaksanakan kegiatan selama dua hari, dari tanggal 2 – 3 Oktober, di Kantor LBH- Makassar Jln. Pelita Raya VI No. 9, dengan tema “Napak Tilas Adnan Buyung Nasution dan Perjuangan LBH- Makassar”. Selama Kegiatan Napak Tilas berlangsung Kantor LBH-Makassar dihadiri oleh Aktivis Mahasiswa, Aktivis Buruh, Organisasi jaringan LBH Makassar, serta organisasi dampingan LBH Makassar.
Kegiatan di hari pertama diawali dengan diskusi bertopik “Implementasi Bantuan Hukum Struktural” dimana yang tampil sebagai narasumber yaitu Haswandy Andy Mas, SH (Wakil Direktur LBH- Makassar) dan Rival Ahmad (Peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan).
Menurut Haswandy, lahirnya LBH dan konsep Bantuan Hukum Struktural (BHS) tidak bisa lepas dari peran Bang Buyung yang pada saat itu sangat prihatin dengan kondisi penegakan hukum, banyak rakyat miskin digusur, buruh di PHK dan diperlakukan secara semena mena oleh rezim orba pada saat itu.
“Buyung menginisiasi lahirnya LBH untuk memberikan bantuan hukum kepada masyarakat miskin dan tertindas sehingga gagasan pendirian LBH semata-mata untuk memperjuangkan hak-hak orang miskin yang diperlakukan secara tidak adil oleh Negara”, tegas wawan, kepada peserta diskusi Implementasi Bantuan Hukum Struktural.
Untuk implementasi Bantuan Hukum Struktural, Haswandy banyak bercerita pengalaman dalam melakukan pendampingan hukum bagi rakyat miskin di Kota Makassar, dimana pola pendampingan kasus di LBH Makassar tidak hanya pada penyelesaian kasus an sich namun ikut mendorong kesadaran hukum pencari keadilan dengan memberikan pendidikan hukum agar nantinya para pencari keadilan sadar akan hak-hak hukumnya. Sementara Rival, menjelaskan konsep Bantuan Hukum struktural (BHS) yang dipraktekkan oleh YLBHI-LBH yang sangat berbeda dengan konsep Bantuan Hukum yang dilakukan oleh kantor advokat. Konsep pemberian bantuan hukum advokat berdasarkan pada konsep charity (belas kasih), bantuan hukum yang menempatkan para pencari keadilan sebagai objek yang harus dibantu sepenuhnya terbatas pada pendekatan hukum positif, orientasi pemecahanya melalui pengadilan, bantuan hukum jenis ini tidak mempersoalkan struktur, menjadikan seseorang miskin dan memiliki masalah hukum.
Dari pandangan Rival, konsep Bantuan Hukum Struktural justru melihat sebaliknya selama struktur sosial masih timpang maka hal tersebut akan mempersulit terwujudnya hukum yang adil sehingga Bantuan Hukum Struktural bertujuan untuk mendorong Perubahan sosial menjadi lebih baik .
Kegiatan di hari kedua, Sabtu 10 Oktober, diawali dengan streaming film dokumenter berjudul Shadow Play, berkisah tentang jatuhnya era Orde Baru, dan pembantaian massal 1965-1966. Film tersebut mengulas peristiwa politik tahun 1965-1966 dari pengakuan korba yang selama rezim orde baru mengalami penyiksaan, diskriminasi karena dituduh anggota PKI dan atau simpatisan PKI. selain pemutaran film dokumenter, kegiatan juga menampilkan muralisasi oleh mahasiswa seni Universitas Negeri Makassar (UNM) yang melukis wajah Adnan Buyung Nasution.
Di malam harinya, kegiatan dilanjutkan dengan pengajian dan tahlilan untuk Almarhum ABN. Pengajian dan tahlilan dibawakan oleh ibu-ibu Majelis Ta’lim Darul Mutaqim, dari organisasai rakyat Persatuan Masyarakat Kassi-kassi (PERKASI), yang juga adalah masyarakat dampingan LBH-Makassar. Pengajian dan Tahlilan ditutup doa bersama yang dipimpin oleh DR. Firdaus Muhammad, Akademisi dari UIN Makassar.
Kegiatan diakhiri dengan streaming video Rekam Jejak Adnan Buyung Nasution oleh LBH Makassar, dan Testimoni dari tokoh masyarakat/ budayawan, alumni LBH-Makassar dan dampingan LBH-Makassar. Video Rekam Jejak ABN adalah catatan hidup perjuangan almarhum ABN dalam pendirian LBH dan semangat menegakkan prinsip-prinsip negara hukum dan demokrasi.
Ishak Ngeljaratan (budayawan) dalam testimoninya menyampaikan Adnan Buyung Nasution dalam kepergiannya sudah mengarungi perjuangan menuju puncak. ABN telah mengabdikan dirinya untuk membela hak-hak orang miskin, ia meninggal tidak dalam posisi terhina dengan bergelimang uang hasil korupsi,
Sementara perwakilan alumni LBH Makassar dalam testimoninya banyak bercerita tentang pengalaman selama berinteraksi dengan Adnan Buyung Nasution, “Buyung selalu berpesan agar menjadi advokat yang tidak menggadaikan idealismenya dan mempunyai moral yang kuat”, Kata Hasbi Abdullah dalam testimoninya
Adapun beberapa Alumni yang hadir memberikan testimoninya adalah, Mappinawang,SH, Ema Husaemah dan SH. Anwar Ilyas, serta penyampaian testimoni dari Perwakilan mahasiswa dan dampingan LBH Makassar.
Selama 2 hari kegiatan berlangsung, Galeri foto caption ABN, musik live performance oleh band Morning Lie dan Heru dari SJPM, pameran buku karangan ABN, buku-buku yang terkait dengan Bantuan Hukum, lapakan buku oleh Kedai Buku Jenny juga turut meramaikan kegiatan tersebut. [Ahmad Efendi Kasim dan Suharno]
Hari I, Jumat 2 Oktober 2014
Diskusi “Implementasi Bantuan Hukum Struktural oleh YLBHI-LBH”
Hari II, Sabtu 3 Oktober 2015
- Pengajian, tahlilan dan doa bersama untuk alm. Adnan Buyung Nasution
- Testimonial dari tokoh masyarakat/ budayawan, mantan direktur LBH Makassar, dampingan LBH Makassar dan Mahasiswa
kegiatan juga menghadirkan :
- muralisasi Bang Buyung
- Galeri Foto Caption
- Streaming “Shadow Play”
- Pameran Buku ABN dan Bantuan Hukum
- Lapakan Buku Kedai Buku Jenny
- Music Perfomance Band Morning Lie dan Heru SJPM
Comments
No comment yet.