LBH Makassar bergabung bersama Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD), Organisasi Mahasisa dan Organisasi Masyarakat Sipil lainnya yang berjumlah 15 (lima belas) organisasi dalam kegiatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) Expo yang dilaksanakan di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) Wirajaya, Kota Makassar, yang diselenggarakan oleh PerDik Sulsel. Kegiatan HDI Expo dilaksanakan pada 03-05 Desember 2021 dengan berbagai macam Item kegiatan, mulai dari sharing terkait program pada isu-isu disabilitas yang sementara dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan, FGD terkait perspektif disabilitas, Diskusi tematik dan lain-lainnya, yang dikemas dalam bentuk Inclusive Learning Camp.
Selain itu, para peserta difasilitasi stand (lapak). LBH Makassar menyediakan beberapa bacaan di lapak yang disediakan oleh panitia mulai dari bacaan yang berkaitan dengan bantuan hukum, produk pengetahuan yang telah diterbitkan, seperti modul pelatihan paralegal inklusif dan modul pelatihan advokat bantuan hukum inklusif dan bahan bacaan lainnya.
Seremoni pembukaan dimulai pada pukul 15.00 Wita yang diawali dengan sepatah kata sambutan oleh Direktur PerDik Sulsel, Abd. Rahman dan Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik, Andi Suryakarso. Dalam sambutan, Abd. Rahman menyampaikan terkait agenda Indonesia inklusif hingga tahu 2030, sedangkan Andi Suryakarso menyampaikan ajakan kepada masyarakat untuk membangun dan menumbuhkan rasa kepedulian dalam upaya penghormatan, perlindungan dan perlindungan hak bagi penyandang disailitas.
Setelah sambutan, juga terdapat agenda penyerahan bantuan secara simbolis yang diserahkan oleh kepala BRSPDF kepada Ibu Hasna, perwakilan dari Dinas Sosial Kota Makasssar. Ada juga penyerahan kursi roda kepada Amirin Rosada, pemberian bantuan kewirausahaan dari BRSPDF kepada Kartini Kara, yang dilanjutkan dengan penyerahan Buku dari PerDik BRSPDF. Di sesi akhir seremoni pembukaan, para peserta dihibur oleh penampilan tari-tarian, live music, pembacaan puisi ari rekan-rekan penyandang disabilitas.
Pada sesi sharing program terkait isu disabilitas digelar bersamaan dengan rangkaian seremoni pembukan. Di sesi ini, diikuti 12 (dua belas) perwakilan organisasi. LBH Makassar juga menyampaikan terkait advokasi pada isu disabilitas yang dilakukan saat ini, seperti advokasi layanan pendukung bagi disabilitas berhadapn dengan hukum, termasuk latar belakang pengadvokasiannya, hambatan dan tantangan dalam melakukan pendampingan disabilitas berhadapan dengan hukum, serta hal-hal apa yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dan tantangan yang dihadapi.