Setelah suksesi Musyawarah Kota yang terselenggara di STIMIK Dipanegara Makassar pada tanggal 24-25 Desember 2016, Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia Dewan Kota (PPMI DK) Makassar sebagai organisasi jejaring Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) di tingkat kota Makassar berupaya menjawab kebutuhan LPM yang telah terhimpun di dalamnya. Atas dasar tersebut, PPMI DK Makassar melaksanakan Musyawarh Kerja Kota (Muskerkot) X guna merumuskan strategi kerja dalam jangan periode yang telah ditentukan. Medio tanggal 25 hingga 26 Februari 2017, Muskerkot X akhirnya dilaksanakan di Baruga Paralegal LBH Makassar, dimana secara umum pertemuan tersebut menjadi ajang konsolidasi PPMI dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang membelit komunitas Pers Mahasiswa (persma) akhir-akhir ini.
Disadari area kerja LPM di bidang jurnalistik penuh dengan resiko, namun sayangnya tidak dibarengi dengan regulasi perlindungan yang kuat. Alhasil, kerap terjadi situasi yang menempatkan Pers Mahasiswa pada posisi rentan, seperti intimidasi, intervensi, pembredelan, hingga pembekuan organisasi, selalu mengintai persma selama melakukan kerja-kerja jurnalistiknya.
Dengan mengusung tema “Menguatkan Solidaritas, Membumikan Literasi” besar harapan ihwal semakin kuatnya solidaritas dalam jejaring pers mahasiswa berbagai tingkatan, mulai tingkat kota hingga nasional. Dengan menyatukan kekuatan yang terpeta secara sporadis dalam jejaring pers mahasiswa, tentu saja akan melahirkan suatu kekuatan besar untuk menghadapi berbagai ancaman yang di depan mata menanti pers mahasiswa.
Selain itu, Muskerkot X juga menyoroti persoalan masyarakat terkini mengenai maraknya informasi yang tidak objektif dan seringkali mengarah pada penyebaran kebencian. Terkait hal tersebut, PPMI memposisikan diri berdiri di garis depan melindungi masyarakat dari berita tersebut, dengan menciptakan kontra-wacana produktif lewat narasi kritis dan mengandalkan luasnya daya jangkau jejaring Pers Mahasiswa yang tersebar di berbagai kota.
Dalam MUSKERKOT, dirumuskan beberapa program yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan dan penelusuran masalah yang sebelumnya dilacak dalam forum rencana strategi. Program yang kemudian disusun, akan menjadi beban bersama terutama bagi perwakilan dari berbagai LPM di kota Makassar yang dipercayakan sebagai pengurus dewan kota. Tentu saja, tidak lupa untuk selalu mengupayakan keterlibatan tiap LPM dalam setiap program yang akan dilaksanakan.[SK]
Comments
No comment yet.