Categories
SIPOL slide

Kasus Kematian Tahanan, LBH Minta Kapolda Sulsel Tak Pandang Bulu

Tim Kuasa Hukum Sugianto meminta agar Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan tak segan pandang bulu usut tuntas kematian tahanan Polres Bantaeng tersebut.

Bahkan jika terbukti, ia meminta Kapolda tak segan memecat anggotanya yang diduga lakukan penyiksaan terhadap Sugianto (22).

“Kami meminta agar Kapolda Sulsel tetap profesional, transparan dan akuntabel melakukan penyelidikan dalan kasus ini. Agar kasus ini tidak lama berlarut-larut begitu saja,” ucap, Tim kuasa hukum Sugianto, Edy Kurniawan, Minggu (24/11/2019).

Kata dia, ketika pihak Polda Sulsel tak serius dalam menangani hal tersebut pihaknya akan segera layangkan surat kepada pimpinan Polri dalam hal ini Kabareskrim Polri untuk mengambil alih kasus tersebut.

“Kami besok akan bersurat, Kapolri dalam hal ini Kabareskrim Polri, Komnas HAM RI dan Kompolnas untuk segera turun tangan lakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap kasus ini,” tuturnya.

 

Baca Juga: 

Tahanan Meninggal Diduga Disiksa Polisi, LBH Makassar Bersurat ke Presiden

Siaran Pers YLBHI-LBH Makassar tentang Meninggalnya Sugianto (22 tahun), Korban Penembakan yang diduga Mengalami Penyiksaan bersama Rekannya Bernama AS 915 tahun)

Keluarga Korban Kasus Penembakan di Bantaeng Melapor Ke Polda Sulsel

 

Diketahui, kasus tersebut bermula saat korban bernama Sugianto (22) diamankan aparat kepolisian Polres Bantaeng atas dugaan kasus tindak pidana pencurian.

Saat diamankan korban dibawah disuatu tempat dan diduga dilakukan penyiksaan oleh aparat kepolisian untuk mengakui perbuatannya tersebut.

Sekitar pukul Sekitar pukul 04.00 WITA, setelah shalat subuh, Sugianto dibawa polisi masuk ke dalam sel tanahan tempat Aan berada.

Aan melihat Sugianto dalam keadaan babak belur dan luka pada bagian betis dan lutut atas kanan, diduga luka tembak dan luka tersebut tidak terjahit, hanya dibalut perban.

Hampir satu jam, Sugianto terus berteriak kesakitan meminta obat. Aan yang melihat seorang polisi di depan ruangan kemudian memelas meminta obat. Namun polisi tersebut hanya mengatakan biarkan saja mati seorang pencuri.

Lalu seorang penjaga sel memberikan 1 biji obat Amoxilin, namun obat yang diberikan
dimuntahkan kembali, seolah tubuh Sugianto tidak mau menerima obat tersebut dan terus menjerit kesakitan dan terus mengeluarkan darah hitam yang kental.

Saat itupun salah satu tahanan diminta untuk mengangkat sugianto keatas mobil dibawah kerumah sakit dengan keadaan yang sudah tidak sadarkan diri.

Sekita pukul 07.00 wita yang dikabarkan sugianto telah meninggal dunia dan sudah berada dirumah sakit RSUD Bantaeng.

 

Catatan: Berita ini telah dimuat di media online inikata.com pada 24 November 2019

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *