Sabtu 15 Agustus 2015, Aliansi Selamatkan Pesisir Makassar mengunjungi rumah Pak Gultom di Panambungan, Makassar, yang merupakan salah satu korban reklamasi. Hadir juga sejumlah korban lainnya yang juga mengalami kondisi yang sama seperti Pak Gultom, diantaranya Dg. Alle (Ketua KMP3) dan pengurus KMP3 serta kurang lebih 20 warga yang didominasi oleh ibu-ibu. Sementara dari aliansi hadir perwakilan lembaga LBH Makassar, SP Anging Mammiri, KSN Sulsel, SJPM, FMD-SGMK, FMN Makassar, FOSIS UMI.
Pertemuan ini dilakukan, selain untuk mengkonsolidasikan kembali warga korban reklamasi, juga untuk mengetahui perkembangan kondisi para warga paska hari raya Idul Fitri. Beberapa hal yang dibicarakan antara lain terkait perkembangan sikap terakhir warga Panambungan terkait reklamasi dan Ranperda RTRW Kota Makassar. Warga ternyata tetap pada sikap awal mereka, bahwa tetap menolak reklamasi dan Ranperda RTRW. Sejak jelang dan paska hari raya Idul Fitri, warga sempat tidak mendapat perkembangan terbaru dari aliansi perihal perkembangan upaya penolakan reklamasi, namun warga tetap bertahan di tempat tinggal mereka dan menolak untuk direlokasi akibat reklamasi pesisir Makassar.
Selain itu, aliansi juga mengkonfirmasikan kepada warga mengenai beredarnya informasi warga telah menerima sembako yang dibagi-bagikan oleh para investor selang beberapa hari menjelang lebaran. Warga mengakui tidak pernah menerima sembako tersebut ataupun pemberian dalam bentuk lain. Aliansi juga menjelaskan terkait DPRD telah membatalkan agenda pengesahan Ranperda RTRW pada Jumat lalu, 14 Agustus 2015 dikarenakan adanya perbedaan sikap antara anggota DPRD. Namun, kemungkinan pengesahan akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Melihat ruang upaya perjuangan semakin sempit, Aliansi dan warga Panambungan sepakat untuk kembali melakukan agenda kampanye penolakan reklamasi dan Ranperda RTRW pada seremoni Car Free Day yang akan berlangsung pada hari Minggu, 16 Agustus 2015 di Anjungan Pantai Losari.
Comments
No comment yet.